Minggu, 23 Mei 2010

Agar Adobe Dreamweaver CS 3 Jalan di Ubuntu

Adobe Dreamweaver adalah sebuah aplikasi untuk pemograman website. Aplikasi yang sudah menjadi banyak favorit programmer website sebelumnya bernama Macromedia Dreamweaver. Entah apa yang terjadi dengan Macromedia sehingga mereka rela melepas-nya ke Adobe.

Untuk pemasangan di Linux menggunakan Wine terbilang cukup sulit banyak dari mereka yang mencoba memasang aplikasi ini selalu berakhir dengan gagal. Sampai Wine mengeluarkan patch-nya untuk mempermudah pemasangan aplikasi ini, cara yang dapat dilakukan untuk memasangan aplikasi ini adalah dengan menyalin seluruh file Adobe Dreamweaver CS3 yang sudah terpasang di sistem operasi Windows ke Linux.

Jika Anda tidak memasang sistem operasi Linux dan Windows dengan sistem dualboot, Anda dapat memasang sistem operasi Windows dengan menggunakan aplikasi `Sun VirtualBox` . Atau cara lain untuk mendapatkan file-file Adobe Dreamweaver CS3 yang telah terpasang di sistem operasi Windows dengan menggunakan komputer lain.

Ada 5 folder yang harus Anda salin.

Yang pertama, Salin folder `Adobe` dari Windows.

C:\Program Files

ke folder di Ubuntu.

/home/[user-Anda]/.wine/drive_c/Program Files

Yang Kedua Salin folder `Adobe` dari Windows.

C:\Program Files\Common Files

ke folder di Ubuntu.

/home/[user-Anda]/.wine/drive_c/Program Files/Common Files

Yang Ketiga Salin folder `WinSxS` dari Windows.

C:\Windows

ke folder di Ubuntu.

/home/[user-Anda]/.wine/drive_c/windows

Untuk tahap ini harap diperhatikan untuk perbedaan penulisan kapital di Windows dan di Ubuntu. Pada Windows ditulis `WinSxS`, sedangkan di Ubuntu, Wine rata-rata menulis dengan `winsxs`. Jika Anda tidak menyamakan penulisan ini Wine akan gagal dan terjadi kerusakan pengoperasian aplikasi.

Yang Keempat Salin folder `Adobe` dari Windows.

C:\Documents and Settings\[user-Windows-Anda]\Application  Data

ke folder di Ubuntu.

/home/[user-Anda]/.wine/drive_c/windows/profiles/All Users/ Application Data

Yang Kelima Salin folder `Macromed` dari Windows.

C:\Windows\System32

ke folder di Ubuntu.

/home/[user-Anda]/.wine/drive_c/windows/system32

Setelah selesai menyalin semua file, sekarang adalah untuk mengambil regedit dari Windows.

Buka Regedit pada Windows di ( Start > Run ), lalu ketikkan.

# regedit

Ekspor registry key HKEY_LOCAL_MACHINE/Software/Adobe/Dreamweaver dengan nama dreamweaver.reg. Salin file dreamweaver.reg ke folder manapun di Ubuntu Anda.

Untuk mengkonversi registry key Windows ke format Linux, Anda memerlukan recode yang bisa Anda dapatkan dari Terminal.

# sudo apt-get install recode

File dreamweaver.reg yang sudah di salin ke Ubuntu Anda akan dirubah formatnya melalui Terminal setelah Anda memasang recode. Melalui Terminal masuk ke folder dimana dreamweaver.reg berada, lalu buat perintah.

# recode ucs-2..ascii dreamweaver.reg

dan sekarang registry key Anda sudah siap untuk dipasang ke Wine

# wine regedit dreamweaver.reg

Untuk mempermudah pemanggilan aplikasi Adobe Dreamweaver CS3, Anda dapat membuat Peluncur [Launcher] di Desktop ataupun di menu Aplikasi [Application] Anda.

Untuk Perintah [Command] diisi dengan.

wine "/home/[user-Anda]/.wine/drive_c/Program Files/Adobe/ Adobe Dreamweaver CS3/Dreamweaver.exe"

Dan sekarang Anda sudah bisa mengoperasikan aplikasi Adobe Dreamweaver Anda, dengan menekan menu Peluncur [Launcher] Adobe Dreamweaver CS3 Anda.


Mengembalikan Panel Ubuntu seperti semula

Hari ini saya mengalami kejadian tidak enak dimana secara tidak sengaja saya menghapus panel bagian atas ubuntu 10.4. Akhirnya aku restart , ternyata masih tidak bisa. Kemudian saya buat user baru dari sana saya browsing-browsing di google syukurlah saya menemukan artikel yang sangat saya butuhkan.

Untuk mengembalikan panel default pada ubuntu, cukup melakukan perintah:

rm -rf ~/.gconf/apps/panel

Perintah itu akan menghapus konfigurasi gnome desktop kita. Jadilah setelah direstart gnomenya, dia akan membuat file konfigurasi baru. Wuih untunglah saya tidak perlu untuk menginstall ulang ubuntu .

Jumat, 21 Mei 2010

Tiga Profesi / Bisnis Bidang TI yang paling Prospektif

Profesi di bidang IT yang menurut saya sangat menjanjikan untuk saat ini antara lain :


  • Reseller dibidang IT

Meski tak menguasai TI (Teknologi Informasi) tak perlu patah arang jika ingin berbisnis di bidang ini. Ada banyak cara melakukannya. Yang paling gampang adalah menjadi reseller atau agen produk-produk TI. Di sisi pendapatan ada peluang mendapatkan keuntungan yang tak kecil. Langkah ini bisa dimulai dengan menjadi mitra (reseller) produsen-produsen produk TI lokal. Dua di antaranya adalah Simply Interactive dan Bamboo Media.

Kedua perusahaan yang sama-sama dikendalikan anak muda ini bergerak di bidang produksi software tepat guna. Simply Interactive menawarkan aneka software terapan berdasarkan software-software open source seperti Joomla dan Wordpress. Antara lain menawarkan software terapan praktis bagi mereka yang ingin membuat webiste e-commerce untuk kalangan UKM. Konsentrasi ke UKM ini malah diwujudkan dengan kampanye "Ciptakan 10.000 UKM E-commerce". Produk unggulan lainnya adalah CD-CD Tutorial bagi mereka yang ingin menggunakan aneka software terapan, semisal CD Tutorial Graphic Design, CD Tutorial Video Editing, CD Tutorial Office, dan sebagainya.

Seperti juga Simply Interactive, Bamboo Media juga menawarkan aneka software terapan baik untuk keperluan bisnis maupun pendidikan. Software-software itu dibuat sendiri oleh tim Bamboo Media.

Untuk menjangkau distribusi yang lebih luas baik Simply Interactive maupun Bamboo Media menawarkan kerjasama kemitraan untuk reseller di berbagai tempat. Reseller ini bisa berjualan melalui Internet ataupun di gerai-gerai riil seperti toko buku. Modal jadi kemitraannya pun bervariasi mulai dari Rp 50.000. Simply Interactive adalah perusahaan yang berbasis di Malang, Jawa Timur, sedangka Bamboo Media di Bali.


  • Parallel Programming
    Pada tahun 2012, komputer akan melompat dari core duo prosesor multi-core prosesor – sebanyak 80 prosesor per mesin – daya superkomputer pengepakan ke dalam desktop, kata Jerry Bautista, co-direktur Intel berskala Tera Computing Research Program. Core yang berbeda dapat bekerja secara paralel, seperti simfoni’s instrumen, cracking masalah kompleks, membangun model manusia hidup dan mengantisipasi dengan kebutuhan pengguna, semua pada kecepatan hati. Parallel programmer yang dapat menjaga ‘simfoni’ selaras akan permintaan tinggi. Kualifikasi: Sebuah gelar sarjana atau lebih tinggi di bidang ilmu komputer atau bidang yang relevan, non-linear berpikir dan kreativitas.

  • Teknologi Data
    Tahun 2012, frekuensi radio ID chip, kamera video, komputer dan sensor akan menghasilkan jumlah informasi yang luar biasa. Teknologi data membangun struktur-nyata dan virtual-yang mengubah tumpukan data menjadi sesuatu yang bermakna dan indah, kata Eric Rodenbeck, pendiri dan direktur kreatif di Desain benang sari.
    Kualifikasi: Pengalaman dalam lingkungan virtual, pencitraan dan visualisasi, keterampilan teknis, kemauan untuk belajar alat-alat baru dan imajinasi.